Mobil listrik makin sering terlihat di jalanan Indonesia, mulai dari perkotaan sampai jalan tol. Salah satu faktor yang bikin kendaraan listrik semakin dilirik oleh calon pembeli adalah bertambahnya infrastruktur pendukung, terutama SPKLU (Stasiun Pengisian Kendaraan Listrik Umum).
Dulu, banyak orang ragu membeli mobil listrik karena khawatir soal “ngecasnya di mana, ya?” Tapi sekarang, kekhawatiran itu sudah mulai terjawab. Dalam beberapa tahun terakhir, jumlah SPKLU di Indonesia terus bertambah dan membuat pengguna EV punya lebih banyak pilihan saat di jalan.
Tren Pertumbuhan SPKLU & Dukungan Regulasi
Dalam beberapa tahun terakhir, jumlah SPKLU di Indonesia melonjak pesat. Data PLN mencatat pada 2024 sudah ada lebih dari 3.200 unit SPKLU yang tersebar di berbagai titik strategis dan terus bertambah menjadi sekitar 3.500 unit pada 2025.
Perkembangan ini tentu nggak lepas dari dorongan regulasi pemerintah. Melalui Peraturan Menteri ESDM No. 1 Tahun 2023, pemerintah menargetkan percepatan pembangunan SPKLU dengan jumlah yang jauh lebih besar sampai 2030. Selain PLN, pihak swasta juga turut serta dalam pengadaan SPKLU ini, mulai dari perusahaan otomotif sampai pengelola properti.
Dengan adanya kebijakan yang mengatur dan dukungan dari berbagai pihak, pembangunan SPKLU bisa berjalan lebih cepat dan terarah. Hasilnya, SPKLU kini tidak hanya ada di pusat kota, tapi juga sudah hadir di jalan tol, rest area, hingga pusat perbelanjaan.
Bagaimana SPKLU Diterapkan di Lapangan?
SPKLU hadir dalam berbagai model. Ada yang dikelola langsung oleh PLN di kantor-kantor PLN dan rest area, ada juga yang menjadi hasil kerja sama dengan swasta seperti di pusat perbelanjaan atau hotel.
Jenis chargernya pun berbeda-beda. Ada AC charging yang cocok untuk pengisian lebih santai dan DC fast charging yang bisa mengisi baterai hingga 80% dalam waktu kurang dari satu jam. Dengan variasi lokasi dan jenis pengisian ini, pengguna EV tidak perlu bingung lagi apabila harus mengisi daya baterai di tengah perjalanan.
Dampak Nyata bagi Pengguna EV
Bertambahnya jumlah SPKLU membawa banyak manfaat bagi pengguna EV, antara lain:
- Perjalanan jarak jauh jadi lebih nyaman dan mudah karena berkurangnya rasa khawatir baterai habis di tengah jalan.
- Lebih fleksibel memilih lokasi charging. SPKLU yang sudah tersedia di banyak titik bisa memberikan kebebasan untuk memilih lokasi mana yang paling dekat.
- Adopsi EV semakin terjangkau. Infrastruktur yang sudah semakin siap, membuat calon pembeli lebih percaya diri untuk beralih ke kendaraan listrik.
Dengan kata lain, semakin banyak SPKLU tersedia, semakin kecil hambatan untuk menggunakan mobil listrik sehari-hari. Meski begitu, bukan berarti semuanya sudah sempurna. Masih ada beberapa tantangan yang perlu diselesaikan agar ekosistem kendaraan listrik semakin matang.
Tantangan yang Masih Perlu Dihadapi
- Sebaran SPKLU yang belum sepenuhnya merata. Dapat dilihat di beberapa kota-kota kecil yang masih minim SPKLU.
- Belum semua SPKLU bisa dipakai lintas operator.
- Kapasitas jaringan listrik. Semakin banyak SPKLU, semakin besar juga kebutuhan daya di Indonesia.
- Antrian di lokasi populer. Terutama saat musim liburan atau mudik.
Tantangan ini diharapkan bisa segera diselesaikan agar ekosistem kendaraan listrik bisa benar-benar matang dan merata.
Perkembangan SPKLU di Indonesia menunjukkan tren yang sangat positif. Infrastruktur charging kini semakin luas, didukung regulasi pemerintah, dan mulai melibatkan banyak pihak. Dampaknya sudah sangat jelas, pengguna mobil listrik lebih nyaman, calon pembeli lebih percaya diri, dan transisi menuju kendaraan ramah lingkungan jadi semakin realistis. Dengan infrastruktur yang terus tumbuh, masa depan kendaraan listrik di Indonesia bisa semakin cerah.
Jadi, tunggu apalagi? Yuk, beralih ke kendaraan yang lebih ramah lingkungan mulai hari ini!